Mulyadin, 04310004, MIPA/ Statistika Terapan, Univ. Gajayana Malang, Judul: Analisis Canonical Correlation Terhadap Hubungan Potensi Daerah dengan kemiskinan di Kabupaten Bima. dibawah bimbingan: Prof. DR. Agus Widodo, M.kes.
ABSTRAK
Analisis korelasi kanonikal digunakan untuk indentifikasi dan kuantifikasi hubungan antara dua himpunan variabel. Analisis ini dapat digunakan baik untuk data kuantitatif atau metrik maupun data kualitatif atau non metrik. Sama seperti semua analisis statistika multivariat, analisis korelasi kanonikal didahului dengan pengujian data dan pengujian asumsi. Nilai korelasi kanonikal yang menyatakan akomodasi hubungan dalam fungsi linier yang dihasilkan didapat dari operasi aritmatika matriks korelasi kedua himpunan variabel (variat canonical). Kekuatan korelasi antara variabel yang tergabung dalam variat kanonikal yang sama dinyatakan dalam varians bersama (shared variance), sedangkan hubungan antara variat kanonikal yang berbeda dinyatakan dalam indeks redundansi (redundancy index).
Intepretasi koefisien variat kanonikal, mencakup tiga besaran, bobot kanonikal (canonical weights), muatan kanonikal (canonical loadings) dan muatan-silang kanonikal (canonical coss-loadings). Analisis dilengkapi dengan uji multivariat normality variabel. Data yang digunakan berupa sampel sebesar 14 kecamatan yang ada dikabupaten bima. Sedangkan variabel yang digunakan X1 (Jumlah Penduduk), X2 (Potensi Hutan), X3 (Pertanian bawang merah),X4 (Potensi perikanan & kelautan), X5 (Fasilitas Akomodasi & pariwisata),X6 (Industri formal & Non formal), X7 (Kerajinan Tangan), X8 (Jumlah koperasi),Y1 ( Jumlah keluarga miskin), Y2 ( Keluarga pra sejahtera), Y3 (Tingkat pendidikan ), Y4 ( Gizi buruk), Y5 ( Jumlah anak terlantar & nakal). Analisis korelasi kanonikal dalam tulisan ini menggunakan himpunan data dari Badan pusat statistik (BPS) dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabuptaen Bima yang dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu kelompok potensi daerah dan kelompok kemiskinan.
Dalam analisis kedua kelompok tersebut didapat masing-masing variabel baru (fungsi kanonik), Canonical Correlation adalah U1V1 = 0.993, U2V2 = 0.984, U3V3 = 0.954, U4V4 = 0.898, dan U5V5 = 0.831. Pada kelompok variabel potensi daerah, hanya ada dua variabel di atas 0.5 yaitu x1 = -0.620 dan x4 = 0.585. sedangkan untuk kelompok variabel kemiskinan , angka korelasi diatas 0.5 sama tingginya dari variabel yang ada. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara dependent variates dengan independent variates. Atau, Jumlah penduduk dan potensi perikanan kelautan di kabupaten Bima memang berkorelasi secara nyata secara bersama–sama dengan kelompok variabel kemiskinan yaitu tingkat pendidikan, gizi buruk, anak terlantar dan nakal.Tanda negatif untuk variabel jumlah penduduk menyatakan bahwa semakin sedikit Potensi daerah akan semakin tinggi tingkat kemiskinan di kabupaten bima. Sebaliknya, semakin tinggi potensi daerah akan semakin rendah tingkat kemiskinan yang ada di Kabupaten Bima. Penggunaan Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 14.0 dalam analisis korelasi kanonikal memerlukan penulisan sintaks karena tidak tersedianya fungsi analisis kanonikal dalam menu SPSS.